Pernikahan Doeloe dan Sekarang

20.16
Pernikahan Doeloe dan Sekarang - Kalau sudah ngomongin masalah pernikahan, pasti banyak anak muda yang langsung baper. "Duh...temen-temen gue udah pada nikah, gue kapan nih?" Pertanyan seperti itu bakal muncul terus di kepala saat menghadiri resepsi pernikahan teman. Apalagi jika ada teman yang nyeletuk tanya kapan nyusul.

Disadari ataupun nggak, gaya pernikahan saat ini pasti banyak perbedaan jika dibandingkan dengan dulu. Duit yang dibutuhin untuk mengikuti gaya pernikahan yang ada pun bisa dibilang nggak sedikit. Iya kan?

Nah, daripada baper berkepanjangan, mendingan simak Perbedaan Pernikahan Doeloe dan Sekarang versi brilio.net, Jumat (16/10) berikut ini.

1. Doeloe nikah dijodohin, sekarang dijodohin tanda tak laku


Ini yang paling dasar. Doeloe pernikahan merupakan hajat orangtua, mulai dari mencarikan jodoh sampai kelar prosesi mantenan. Tapi sekarang? "Bukan zamannya Siti Nurbaya ataupun Kartini lagi deh!" Kalimat seperti itu pasti langsung nongol di pikiranmu saat orangtuamu minta kamu buat nikah dengan pilihannya.

Anak muda sekarang lebih cenderung ingin memilih sendiri pasangan hidupnya. Maka kata-kata "kalau dijodohin tanda tak laku" jadi senjata bagi mereka yang masih ingin mengusahakan sendiri belahan hatinya.

2. Doeloe undangan diantar, sekarang disebar lewat online


Perkembangan teknologi yang pesat juga mempengaruhi gaya calon pengantin buat memberikan undangan kepada teman-temannya. Dulu saat dunia belum mengenal media sosial semacam Facebook, Path, dan sejenisnya, undangan pernikahan harus diantarkan satu-satu ke alamat yang dituju. Jarak alamat yang cukup jauh pun kadang membuat si calon pengantin mengurungkan niat untuk mengundang temannya tersebut.

Tapi kini, berkat media sosial seperti Facebook, jarak bukanlah halangan untuk mengundang teman-teman ke resepsi pernikahan. Sudah jadi tradisi mereka yang mau menikah akan mengunggah foto undangannya ke media sosialnya. Selain ingin pamer juga ingin mengundang teman-teman sebanyak-banyaknya. Iya kan?

3. Doeloe midodareni, sekarang berganti pesta lajang


Adat-adat khas sebelum pernikahan di tiap daerah sekarang juga sudah mulai ditinggalkan. Coba lihat, apa masih banyak orang yang ngadain prosesi pranikah yang super panjang itu? Masih ada sih memang, tapi cuma tertentu bagi keluarga keraton, para pejabat, dan artis.

Hilang adat-adat kedaerahan, kini muncul kebiasaan mengadakan pesta lajang sebelum pernikahan. Kebiasan yang digelar para artis seperti yang dilakukan Chelsea Olivia beberapa waktu lalu pasti akan berpengaruh kepada masyarakat umum. Apalagi dengan pemberitaan yang masif, pesta lajang bisa jadi agenda yang nggak bisa ditinggalkan sebelum pernikahan.

4. Doeloe identik di rumah atau gedung, sekarang di tepi pantai atau pesta kebun


Kalau sudah masalah tempat resepsi pernikahan, urusannya bisa jadi sangat serius nih. Pas musim kawin tiba, buat mencari gedung kosong yang sesuai dengan tanggal kita plus sesuai dengan jumlah undangan bakal jadi pekerjaan yang ekstra berat.

Menggelar pesta secara out door kini menjadi tren yang menarik. Apalagi dengan memberikan sentuhan tema tertentu, pesta out door pun akan jadi sangat menarik. Maka nggak heran jika saat ini gelaran pesta out door jadi pilihan.

5. Doeloe diurus sendiri dan dibantu tetangga, sekarang diambil alih wedding organizer


Gotong royong adalah salah satu adat khas masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Dahulu, mulai dari persiapan hingga selesai pernikahan, tetangga cukup punya andil yang besar bagi kesuksesan pernikahan.

Tapi sekarang, banyak orang yang memilih jalan simpel dengan meminta bantuan wedding organizer. Sibuknya kegiatan, ingin lebih mengontrol biaya, ingin mengurangi stress serta ingin mengadakan pesta merupakan alasan-alasan yang sering dilontarkan saat ingin memilih WO.

6. Doeloe cuma ada 2 menu, sekarang ada 6 menu pilihan


Masalah menu juga turut bergeser dari zaman dulu ke zaman saat ini. Dulu bisa dikatakan tak banyak menu yang disuguhkan dalam pernikahan. Cukup dengan satu atau dua menu saja.

Tapi sekarang, menu yang disajikan saat resepsi angat beragam, mulai dari menu tradisional hingga yang kekinian. Pokoknya lengkap deh. Gara-gara menu juga, kadang anggaran pengantin jadi bobol.

7. Doeloe piring terbang, sekarang prasmanan


Perbedaan cara penyuguhan makanan saat resepsi juga terjadi gara-gara jumlah menu yang sudah berbeda antara dulu dengan sekarang. Kalau dulu menu yang hanya terbatas satu sampai dua, cara penyajiannya pakai "piring terbang". Mereka yang hadir nggak mengambil sendiri makanan, tapi dilayani oleh para pelayan yang telah disiapkan si pengantin.

Sekarang, gaya penyajian makanan sudah berganti dengan prasmanan. Mereka yang datang mengambil sendiri makanan sesuai selera. Nggak mungkin dong dengan begitu banyaknya menu akan disajikan dengan gaya piring terbang. Bisa capek ntar mas-mas yang melayani.

8. Doeloe pakai pagar ayu, sekarang bridemaids


Nggak lengkap rasanya jika membicarakan pengantin tanpa menyertakan pagar ayu. Ya, kumpulan gadis cantik yang menyertai pengantin ini juga cukup menarik perhatian. Tapi kini beberapa pengantin sudah mengganti posisi pagar ayu menjadi bridesmaid.

Sebelas-duabelas sih dengan pagar ayu, cuma pagar ayu versi barat ini diisi oleh teman-teman dekat si pengantin perempuan. Berdiri mendampingi pengantin wanita, meski bukan pasangan sesungguhnya, bridesmaid akan didampingi para grooms yang merupakan sahabat pria dari calon pengantin pria.

9. Doeloe orang pada ngambil bunga dari pelaminan, sekarang lempar buket bunga


Ada kepercayaan orang Doeloe jika ingin segera menyusul sang pengantin ke pelaminan, maka kamu perlu mengambil bunga yang ada di pelaminan atau bunga yang menggantung di tubuh pengantin. "Biar cepat ketularan," begitu katanya.

Tradisi seperti itu sekarang mulai bergeser, terganti dengan tradisi lempar buket bunga. Si pengantin perempuan biasanya akan memberi kode jika ia akan melepar rangkaian bunga yang dibawanya. Seketika itu mereka yang ingin mendapatkan bunga itu akan berebut saat bunga dilempar.

10. Doeloe selesai acara langsung bubar, sekarang sibuk upload foto-foto


Ini juga dampak dari media sosial yang memberikan eksistensi bagi pemiliknya. Kalau dulu kelar resepsi pernikahan, sang mempelai pengantin bisa istirahat dengan tenang menikmati masa-masa pengantin baru. Tapi kini, mengunggah prosesi pernikahan ke media sosial seakan menjadi kewajiban bagi pasangan pengantin.

Nah, itu dia Pernikahan Doeloe dan Sekarang. Kamu sendiri kapan mau nikahnya?(Doeloe Sekarang)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »